Ubuntu
mengambil namanya dari bahasa Afrika Kuno. Menurut situs Ubuntu
(www.ubuntulinux.org), nama Ubuntu bermakna “kemanusiaan bagi sesama”. Berarti
“aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan dari distribusi Linux
Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia
perangkat lunak. Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer spt PC
(Intel x86), PC 64-bita (AMD64).
Ubuntu
adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan
mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli
profesional. Ubuntu sendiri dikembangkan oleh komunitas sukarelawan Ubuntu dan
kami mengundang Anda untuk turut serta berpartisipasi mengembangkan Ubuntu!
Komunitas
Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu:
bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya, bahwa aplikasi
perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing
dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan bahwa pengguna
harus mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang
mereka butuhkan.
Perihal
kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary);
bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi
Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai
perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
Distro
ini lahir dari keinginan para pengembang Linux untuk menyajikan sebuah distro
Linux yang mudah dipakai, handal, berkualitas, dan gratis. Ubuntu dapat dipakai
baik untuk mesin yang berfungsi sebagai server maupun sebagai komputer desktop.
Ubuntu
cocok digunakan baik untuk desktop maupun server. Ubuntu saat ini mendukung
berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64),
PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire
T1000 dan T2000).
Ubuntu
menyertakan lebih dari 16.000 buah perangkat lunak, dan untuk instalasi desktop
dapat dilakukan dengan menggunakan satu CD saja. Ubuntu menyertakan semua
aplikasi standar untuk desktop mulai dari pengolah kata, aplikasi lembar sebar
(spreadsheet) hingga aplikasi untuk mengakses internet, perangkat lunak
untuk server web, peralatan untuk bahasa pemrograman dan tentu saja
beragam permainan.
Proyek
Ubuntu (Ubuntu Project) disponsori oleh Canonical Ltd. Para peminat Ubuntu bisa
memesan CD Ubuntu dalam jumlah yang mereka inginkan secara gratis dengan cara
mengunjungi situs Ubuntu. Namun, para peminat Ubuntu juga bisa melakukan
download file image Ubuntu (dalam bentuk file .iso) dengan cara mengunjungi
alamat www.ubuntulinux.org/download/. Berhubung Ubuntu didistribusikan dalam
dua CD, pastikan Anda mendapatkan atau men-download file image yang sesuai
dengan keperluan. Sebagai informasi, versi install CD merupakan distro Ubuntu
yang dikhususkan untuk dipasang dalam harddisk. Sementara versi Live CD
merupakan distro Ubuntu yang dikhususkan untuk dijalankan secara langsung via
CD-ROM tanpa perlu di-install lagi ke dalam harddisk.
2.
Red Hat Linux
Red
hat diakui sebagai server tercepat dibandingkan dengan linux server lainnya.
Selain sebagai server tercepat, Redhat juga dapat digunakan sebagai client
maupun sebagai PC desktop/PC standolone. Saat ini redhat sudah beredar dengan
versi 9.0 yang dapat menggunakan desktop Genome dan juga KDE.
Red
Hat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan
Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan,
dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael
Johnson, Stephen Tweedie menjadikan Red Hat berkembang cepat dan digunakan pada
perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM).
RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem
Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada
distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas.
3.
Linux-Mandrake
Linux-Mandrake
adalah salah satu distro turunan dari Red Hat Linux yang menyediakan banyak
pengembangan dan aplikasi 'pre-configured' dan didukung banyak bahasa di
seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas
desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server.
Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat
berjalan dengan baik pada platform tersebut.
Mandrake
merupakan salah satu ditribusi Linux bahkan yang pertama menerapkan konsep
sistem operasi dengan antarmuka grafis yang sangat “bersahabat” dengan
penggunanya.
Proyek
distribusi Linux ini sebenarnya sudah dimulai Mandrake sejak tahun 1998. Dengan
konsentrasi pengembangan Linux yang lebih mudah, Mandrake telah mengubah momok
“menyeramkan” Linux yang awalnya penuh dengan konfigurasi rumit menggunakan
perintah baris menjadi distribusi Linux yang menawarkan lebih banyak kemudahan.
Perubahan
serta penambahan beberapa feature baru terus dilakukan Mandrake dari waktu ke
waktu. Bahkan untuk menandainya, Mandrake mengubah keseluruhan nama distribusi
menjadi Mandriva. Hingga kini nama Mandriva digunakan sebagai kelanjutan
pengembangan distribusi Linux Mandrake.
Masih
bercirikhas kemudahan antarmuka pengguna yang dimiliki distribusi Mandrake
terdahulu, pada Mandriva 10 juga dibekali dengan Linux kernel 2.6.3.
Instalasi
distribusi Linux yang satu ini terbilang sangat mudah. Sebelum Mandrake
dikembangkan, pengguna yang akan menginstall Linux diharuskan mengerti
setidaknya cara mengkompilasi kernel Linux dan modul yang terkait dengan kernel
tadi. Terkadang proses ini memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Hal ini
disadari oleh beberapa pengembang distibusi Linux lain seperti RedHat dan Suse.
Mereka mulai mengembangkan sebuah antarmuka instalasi linux.
Berangkat
dari sanalah Mandrake kemudian mengembangkan antarmuka instalasi yang lebih
baik. Penataan informasi serta langkah-langkah instalasi dikemas sedemikian
sehingga tidak terlihat lagi kerumitan instalasi Linux yang sesungguhnya.
4.
Mandriva
Mandriva Linux yang sebelumnya bernama Mandrakelinux atau Mandrake
Linux merupakan suatu distribusi Linux yang diciptakan oleh Mandriva.
Itu menggunakan RPM Package Manager. Bila redhat direkomendasikan sebagai
server, maka Mandrake dijadikan sebagai client yang handal.
Tujuan
awal dari diciptakannya Mandrake Linux adalah untuk mempermudah penggunanya
dalam melakukan installasi dan penggunaan Linux itu sendiri. Sebelum keluarnya
Corel Linux, Mandrake merupakan distribusi linux yang paling familiar. Jika Redhat keluar desktop manager menggunakan
Gnome, maka inux Mandrake keluar dengan desktop manager KDE buatan SuSE Jerman
5.
Slackware
Slackware adalah distribusi linux yang pertama yang
merupakan distribusi linux yang murni, linux tertua dan hampir menyamai Unix dalam
penggunaannya Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali
setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil,
mudah dikustom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi.
Distro
ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi
dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara
kerja sistem dan distro tersebut. Slackware adalah tertua yang masih tegar
bertahan di segala jaman.
6.
Knoppix
Knoppix
merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa
menginstalnya di hard-disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo
atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard-disknya, dapat
juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang
besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB walaupun bisa juga
dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk seperti pengalaman
penulis tapi Anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.
Knoppix
boleh dikatakan sebagai pelopor Live CD, yakni sistem operasi yang bisa
langsung dijalankan dan dipakai tanpa instalasi. Sistem operasi ini dirintis
oleh sekumpulan programer dan pengguna Linux dari Jerman. Menurut situs
resminya di http://knoppix.com/, Knoppix bisa dipakai sebagai sistem siap pakai
untuk keperluan sehari-hari, untuk kepentingan edukasi dan demo produk di sekolah
atau perguruan tinggi, atau sebagai perkakas untuk perbaikan (recovery). Dengan
menggunakan metode dekompresi secara on the fly, sebuah CD berkapasitas sekitar
700MB bisa dipakai untuk menjalankan sistem Linux lengkap berkapasitas 2
gigabyte.
Knoppix
dapat dipasang dalam komputer dengan spesifikasi prosesor berbasis Intel atau
kompatibelnya (486 atau lebih tinggi), RAM berkapasitas sekitar 128MB untuk
menjalankan modus grafis dengan KDE dan aneka aplikasi perkantoran, sebuah
CD-ROM drive tipe IDE/ATAPI/USB/SCSI/Firewire), sebuah kartu grafis standar
VGA, mouse dengan konektor PS/2, serial, atau USB, dan harddisk berkapasitas
1GB atau lebih tinggi (jika akan dipasang dalam harddisk). Jika pengguna hanya
ingin menjalankan Knoppix dalam modus teks, kebutuhan RAM dan harddisk tentu
saja akan lebih rendah daripada spesifikasi tersebut.
7.
Fedora Core
Pada
semester pertama 2003, Red Hat mengumumkan untuk tidak lagi menjual produk
konsumennya secara terpisah, dan melepasnya sebagai unit semi otonom yang
diberi nama Red Hat Linux Project. Proyek ini melanjutkan produksi versi
konseumen, tapi kali ini sebagai produk gratis yang melibatkan komunitas Linux.
Fedora
Core adalah distro besutan Red Hat Project setelah bergabung dengan Fedora
Project, sebuah proyek komunitas yang mengkhususkan diri membuat berbagai paket
aplikasi untuk dijalankan di Red Hat Linux. Melihat sejarahnya, Fedora Core
jelas merupakan hasil evolusi dari Red Hat Linux yang berhenti di versi 9.
Karena hasil evolusi, Fedora Core memiliki penampilan, “rasa”, dan fungsionalitas
khas Red Hat Linux.
Fedora
menggunakan installer Anaconda yang berbasis grafik sehingga mudah diikuti.
Distro ini juga dapat bekerja dengan baik di berbagai spesifikasi sistem tanpa
perlu ngoprek di command line. Kabar baik untuk para pengguna komputer Apple,
Fedora Core 4 kini mendukung penuh arsitektur CPU PowerPC, sehingga dapat
dijalankan di prosesor Apple G3, G4, bahkan G5. Dengan begitu, kini pengguna
Apple memiliki alternatif sistem operasi yang stabil selain Mac OS X.
8.
Lycoris
Lycoris
adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai
WinXP, dari segi warna,icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari
tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang
Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan
menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP.
Bahkan
OpenOffice yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan
khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro
Linuxnya dinamakan Desktop /LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet
Rapid Installer for Software untuk mengupdate Linux Anda dengan
software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu
membayar dengan sejumlah "dollar US".
9.
Xandros
Xandros
memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan
aplikasi OfficeXP, mampu meresize partisi NTFS saat instalasi, dll. Xandros
juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial.
Secara
singkat Xandros menawarkan kelebihan berikut:
a.
Lima langkah
instalasi grafis yang mudah
b.
Manajemen partisi
terintegrasi
c.
Tampilan yang
familiar
d.
Aplikasi berkualitas
dari para engineer Xandros
e.
Kompatibilitas
dengan file format Microsoft
10.
Debian/GNU Linux
Debian format paket programnya yang menggunakan DEB
dianggap lebih stabil dari pada RPM. Debian juga
sudah menggunakan metode autodetect untuk penggunaan peripheral pada komputer.
Debian
GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan
dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet. Distro ini
menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian.
Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap
waktu dan dapat diakses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah
utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade
sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang
luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug,
masalah, sharing, dll. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah
keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang
Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability,
ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya
secara terbuka.
11.
Turbo Linux
Turbo Linux dibuat dari berbagai under Linux/UNIX.
Turbo Linux mengkhususkan diri di bidang clustering computer. Turbo Linux merupakan
salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang
dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk
pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan
orientasinya ke perusahaan.
Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation
untuk dekstopnya, TurboLinux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi
terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B
(Business-to-Business).
12.
Suse
SuSE Linux dilengkapi dengan Desktop Manager yang
dikenal dengan KDE. SuSE adalah jenis Linux pertama
yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam
sistem Operasi Linux.
SUSE
Linux adalah salah satu distro Linux utama yang dibuat di Jerman. SUSE Linux
aslinya merupakan terjemahan dalam bhs Jerman dari Slackware. Perusahaannya
sekarang ini dimiliki oleh Novel, Inc. S.u.S.E adalah singkatan dari kalimat dalam
bhs Jerman “Software- und System-Entwicklung” (“Perangkat lunak &
pengembangan sistem”), tetapi ada informasi tdk resmi yang mengatakan bahwa
S.u.S.E dihubungkan dgn ilmuwan komputer Jerman Konrad Zuse.
SUSE
LINUX termasuk distro yang paling dihormati sebagai penyedia solusi dan
teknologi unggul di dunia sistem operasi open source. Distro asal Jerman ini
memiliki tim developer terbesar di dunia yang telah banyak berjasa mengangkat
nama SUSE sebagai solusi Linux paling lengkap saat ini. Pada tahun 2003, SUSE
LINUX resmi diakuisisi oleh Novell, Inc.
SUSE
Linux Professional (SLP) adalah sebuah distro sistem operasi desktop yang
mengundang decak kagum saat dicoba. Distro ini memiliki semua aplikasi Linux
yang kemungkinan besar dibutuhkan oleh semua orang. Berbagai aplikasi itu
kemudian disajikan dengan pilihan antarmuka KDE Atau GNOME yang terbaru.
Yang
perlu diingat adalah sejak awal adalah SUSE LINUX punya reputasi sebagai distro
yang bukan diperuntukkan buat pengguna awam. Jadi, jangan mengharapkan distro
ini akan semudah Xandros atau Linspire. Tidak perlu takut untuk mencobanya
mengingat lengkapnya dokumentasi yang tersedia untuk distro ini, hanya saja
distro ini mungkin lebih tepat untuk developer, seorang power user, atau
seseorang yang tertarik untuk mencoba sampai sejauh mana desktop Linux dapat
digunakan.
Sebagai
distro Linux high-end, SLP dapat dijalankan di Pentium berkecepatan rendah
dengan memory minimal 128MB dan ruang harddisk 500MB. Tentu saja yang
disarankan adalah prosesor minimum Pentium 1GHz, memory 256MB, dan harddisk
2,5GB.
13.
PC Linux OS
PCLinuxOS adalah satu Sistem Operasi Open Source.
PCLinuxOS juga suatu distribusi GNU/Linux, itu berdasar pada kernel
Linux menggunakan GNU toolset. PCLinuxOS salah satu dari penyedia-penyedia
dunia yang sedang naik bintang karena userfriendly pada desktop.
PCLinuxOS
adalah distro Linux yang lahir pada musim panas 2003 dan awalnya dikembangkan
dari Mandrake (sekarang Mandriva) 9.2. Saat itu Mandrake masih menggunakan
kernel versi 2.4, devfs, dan XFree86. Dalam dua tahun ini, telah berevolusi
menjadi sebuah distro yang sama sekali baru sebagaimana Mandriva berkembang
meninggalkan akar RedHatnya. PCLinuxOS Preview 9 yang terbaru telah menggunakan
Kernel 2.6.11-oci11 yang bekerja sempurna dengan desktop KDE 3.4.1. KDE 3.4.1
sendiri memanfaatkan backend hal/dbus untuk memudahkan automounting perangkat
seperti usb key, cdroom, kamera, dan scanner.
PCLinuxOS
disebarkan dalam bentuk live CD. Ini berarti Anda tidak perlu meng-install
PCLinuxOS ke dalam harddisk. Cukup masukkan CDnya dan boot dari CDROOM. Dalam
waktu sekitar lima menit ,Anda sudah dapat menggunakannya. PCLinuxOS akan
meng-uncompress data dari CD sambil jalan sehingga Anda dapat menikmati
berbagai program yang berukuran sekitar 2 gigabyte. PCLinuxOS akan berjalan di
memori dan memungkinkan Anda untuk mengakses seluruh komputer, membakar CD,
menyimpan ke harddisk, menikmati hiburan digital atau berselancar di web. Live
CD berarti portabilitas alias membawa lingkungan sistem yang sudah Anda kenal
dengan baik kemanapun anda pergi.
14.
Linux Xnuxer
Masih
ingat Dani Firmansyah? Pria bernama alias Xnuxer ini sempat membuat heboh
karena mengubah tampilan situs resmi KPU saat Pemilu. Juli lalu, Dani
mengumumkan peluncuran distro Linux hasil oprekannya. Distro yang menurut Dani
dikerjakan sendirian selama 7 hari 7 malam itu diberi nama Xnuxer Linux versi
1. Distro ini disebarkan dalam bentuk live CD yang dapat dijalankan tanpa
instalasi.
Xnuxer
Linux dibangun di atas fondasi distro Debian Sarge 3.1 dan Knoppix 3.9. “Konsep
yang diaplikasikan di Xnuxer Linux adalah membuat Linux bisa digunakan dengan
mudah oleh end-user dengan mempercantik tampilan KDE tanpa mengurangi kinerja”
begitu dipaparkan oleh Dani.
Harapan
Dani sepertinya tercapai. Anda dapat menikmati sendiri KDE dengan penampilan
yang berbeda dari biasanya. Lebih sederhana dan membuat Linux terlihat mudah.
Mereka yang sudah terbiasa dengan Windows kemungkinan besar tetap “merasa di
rumah” saat mencoba Linux Xnuxer.
No comments:
Post a Comment